Minggu, 10 Januari 2010

TENTANG IMPOTENSI DAN PENGOBATAN YANG TERBAIK


Menjadilah pria dengan IMPOTENSI NO WAY DI TEMPAT KAMI

Anda dapat berobat secara benar ditempat kami untuk impotensi atau gangguan syahwat lainnya di klinik kami di jalan sisingamangaraja XII no.44 Surabaya ( daerah perak surabaya utara )

Hub asisten klinik kami untuk info lebih jelas :
081-553133254
081-938154946
081-230670370
031-70218859
 
Obat - obatan banyak mengganggu jantung apalagi Nasal Spray , kecuali injeksi
Obat - obatan banyak mengandung efek samping begitu juga sistem nasal spray yaitu melewati pembuluh darah hidung yang dimana dekat dengan otak dan bisa berakibat nantinya stroke , atau kerusakan otak . sedangkan sistem injeksi tidak menyebabkan efek samping , karena hanya seputar penis dan obat tersebut dibuang melalui kencing secara sempurna.
 
Kenapa bisa menyembuhkan sistem injeksi
ereksi terjadi bila darah mengalir ke batang corpus penis dan disitu ada yang mempertahankan agar darah tidak mengalir hilang dari batang agar ereksi tetap terjadi.Sistem Injeksi membantu dan melatih klep yang menahan agar darah pada batang penis tidak menghilang sehingga ereksi hilang. Klep pada batang penis yang rurin dilatih lama kelamaan akan menjadi terlatih dan impotensi akan hilang selamanya setelah mengikuti pesan dari dokter yang membantu anda.
 
Kenapa harus yang Mahal , sedangkan ada yang murah tetapi diakui oleh badan bedah urology amerika sebagai yang terbaik
Media tentang impotensi banyak anda lihat di internet, koran mengaku sebagai yang terbaik. Tetapi jika anda seorang yang mempunyai daya pikir yang cerdas , tentu akan mencari survey terbaik dari badan urology amerika yang membahas tentang keefektifan obat impotensi .dan juga dari segi harga jauh lebih murah dan praktis dan dapat membantu penyembuhan impotensi
 
Terbaik dibanding  jenis obat impotensi apapun
Sistem ICI atau injeksi dari hasil survey badan bedah urology adalah terbaik dibanding apapun jenis lainnya dan juga harga jauuuuuuuuuuuuh lebih murah . Sistem Nasal Spray yang dipakai oleh beberapa klinik tidaklah efektif sekali dan juga harga mahal sekali.
 
INJEKSI ATAU SISTEM SUNTIK TIDAK SAKIT SEPERTI YANG ANDA BAYANGKAN
Kenapa saya bilang tidak sakit , karena daerah yang diinjeksi bukan daerah persyarafan karena dikanan atau kiri batang penis.
 
Laporan Hasil Injeksi impotensi pada pasien dr.Riza
Hasil yang diberikan sistem Injeksi hampir 95 % positif dengan berbagai jenis penyebab impotensi pada pasien dr.riza seperti Ereksi kurang , cepat keluar , kurang nafsu syahwat . Setelah terapi diberikan pada injeksi pertama pasien merasakan perbedaan yang luar biasa yang tidak bisa dicapai oleh jenis obat impotensi lainnya, seperti dapat melakukan hub dengan istri lebih lama , nafsu lebih bertambah dan dengan terapi yang rutin akhirnya pasien dapat lepas dari injeksi dan kembali normal , dan sesekali jika ingin lama ereksi mereka baru menyuntik. Hasil Ereksi yang keras , bertambah besar ukuran penis dan pasien dr.Riza dapat ereksi paling cepat 3 jam , dan bila ingin kurang dapat dikurangi dosis injeksinya . Setelah Injeksi ereksi terjadi 15 - 30 menit dan paling lama 1 jam , jika belum terjadi ereksi maka dosis ditambahkan. Pasien yang pertama takut suntik, setelah kita jelaskan bahwa injeksi memakai jarum yang lebih kecil dari Jarum Insulin . Dan injeksi tidak nyeri karena daerah yang di injeksi adalah daerah bukan persyarafan. Pasien sejak tahun 1993 mencapai ribuan orang dengan hasil positif bagus.
 

Mengapa banyak laki-laki malu berobat untuk Impotensinya ?

Impotensi banyak menyerang pria , tidak memandang usia . dan memang hampir kebanyakan disebabkan oleh penyakit dan psikologi. Impotensi merupakan ladang mencari uang bagi para kalangan bisnis untuk mempromosikan sebagai no.1 penyembuh impotensi, tetapi hasilnya nihil dan banyak kecewa. Klinik kami akan membantu anda secara kedokteran modern dan memakai sistem yang paling memberikan hasil yaitu SISTEM INJEKSI karena memang sistem inilah yang diakui oleh Specialis bedah urology sebagai sitem yang paling menjanjikan dibandingkan obat - obat yang beredar dan juga jauh lebih murah sekali.

Laki-laki malu berobat karena ditimur , masalah tersebut dipandang masih malu - malu tetapi mereka mencoba obat-obatan yang diiklankan di koran / di media masa tanpa sepengetahuan istri yang dimana efek obat - obat tesebut dapat menyerang organ otak dan jantung serta ginjal sehingga yang didapat bukan kesembuhan tetapi malapetaka. anda sering melihat dimedia massa mati karena ovar dosis obat kuat, itulah yang didapat. Diklinik kami anda dapat santai berkonsultasi tidak seperti klinik - klinik lainnya karena dalam suasana santai dan rahasia terjamin , dan anda sendiri tidak merasa seperti diklinik impotensi. Klinik kami akan membantu anda secara sempurna dalam mengobati Impotensi anda.
 
Gambar injeksi Impotensi




Gambar Injeksi Intra Corpus Cavernosa
 
Impotensi , apakah Impotensi itu ?
Impotensi
DEFINISI


Impotensi (Disfungsi Ereksi) adalah ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan ereksi.

PENYEBAB

Impotensi biasanya merupakan akibat dari:


  • Kelainan pembuluh darah

  • Kelainan persarafan
  •  Obat-obatan
  • Kelainan pada penis

  • Masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual.

    Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia; sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda.
    Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut.
    Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.

    Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi.
    Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

    Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
    Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
    -Cedera
    -Diabetes melitus
    -Sklerosis multipel
    -Stroke
    -Obat-obatan
    -Alkohol
    -Penyakit tulang belakang bagian bawah
    --Pembedahan rektum atau prostat.

    Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang banyak mengkonsumsi obat-obatan).
    Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:
    - Anti-hipertensi
    - Anti-psikosa
    - Anti-depresi
    - Obat penenang
    - Simetidin
    - Litium.

    Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron.
    Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).

    Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:
    -Depresi
    -Kecemasan
    -Perasaan bersalah
    -Perasaan takut akan keintiman
    -Kebimbangan tentang jenis kelamin.

    GEJALA

    Penderita tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi.

  • DIAGNOSA

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.
    Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit.

    Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.

    Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:
    Pemeriksaan darah lengkap
    Pemeriksaan gula darah untuk diabetes
    Pemeriksaan kadar TSH
    USG penis.

    PENGOBATAN

    Impotensi biasanya bisa diobati tanpa pembedahan.
    Jenis pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

    Latihan khusus dilakukan oleh penderita impotensi akibat masalah psikis, yaitu yang disebut Teknik pemusatan sensasi 3 tahap.
    Teknik ini mendorong hubungan intim dan kehangatan emosional, yang lebih menitikberatkan kepada membangun sebuah hubungan:
    Tahap I : bercumbu, pasangan berkonsentrasi untuk menyenangkan satu sama lain tanpa menyentuh daerah kemaluan.
    Tahap II : pasangan mulai menyentuh daerah kemaluan atau daerah erotis lainnya, tetapi belum melakukan hubungan badan.
    Tahap III : melakukan hubungan badan.

    Masing-masing mencapai kenyamanan pada setiap tahap keintiman sebelum berlanjut ke tahap selanjutnya.
    Jika teknik tersebut tidak berhasil, mungkin penderita perlu menjalani psikoterapi atau terapi perilaku seksual.
    Jika penderita mengalami depresi, bisa diberikan obat anti depresi.

    Sildenafil adalah obat yang bisa meningkatkanaliran darah ke penis.
    Obat ini diminum 30-60 menit sebelum melakukan hubungan seksual, hanya efektif jika disertai dengan gairah seksual.
    Tidak boleh diminum bersamaan dengan nitrat karena bisa menimbulkan efek samping yang serius.

    Jika impotensi atau hilangnya gairah seksual terjadi akibat kadar testosteron yang rendah, penderita sebaiknya menjalani terapi sulih hormon.
    Testosteron disuntikkan setiap minggu atau diberikan dalam bentuk plester.
    Efek sampingnya adalah pembesaran prostat dan kelebihan sel darah merah yang bisa menyebabkan stroke.

    Alat pengikat atau penghisap seringkali digunakan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi, tetapi alat ini tidak boleh digunakan oleh penderita gangguan perdarahan atau penderita yang mengkonsumsi obat antikoagulan.
    Alat pengikat (berupa tali atau cincin yang terbuat dari logam, karet atau kulit) dipasang di dasar penis untuk memperlambat aliran darah dari penis.
    Alat penghisap (berupa kotak berongga dan pompa) dipasang pada penis. Tekanan hampa udara membantu pengaliran darah ke dalam arteri penis. Ketika penis ereksi, sebuah alat pengikat dipasang untuk mencegah pengaliran darah dari vena. Kombinasi kedua alat tersebut bisa mempertahankan ereksi selama 30 menit.
    Kadang alat pengikat menyebabkan masalah ketika ejakulasi, terutama jika diikat terlalu ketat. Demi kemanan, sebaiknya setelah 30 menit alat tersebut dilepaskan.
    Jika terlalu sering digunakan, alat penghisap bisa menimbulkan memar.

    Impotensi juga bisa diobati dengan suntikan obat khusus yang dilakukan sendiri oleh penderita.
    Obat ini disuntikkan langsung ke dalam jaringan erektil pada penis (korpus kavernosa. Ereksi terjadi dalam waktu 5-10 menit setelah obat disuntikkan dan bisa bertahan selama 60 menit.
    Selain itu, penyuntikkan juga bisa menyebabkan priapisme atau ereksi yang berlebihan jika dosis yang diberikan tidak tepat dan Hasil Sistem ini 95 % paling terbaik dan paling aman digunakan oleh semua jenis keluhan syahwat seperti edi tansil / Ejakulasi dini , lemah ereksi , tidak bisa ereksi .Jenis Injeksi paling banyak digunakan di luar negeri atau eropa karena memberikan hasil yang maksimal dan bisa untuk penderita kencing manis , cholesterol , jantung koroner , psikologi dan keluhan penyebab lainnya

    Jika impotensi tidak memberikan respon terhadap berbagai pengobatan di atas, bisa dilakukan pencangkokan penis atau digunakan prostese (penis buatan).
    Salah satu alat yang dicangkokkan berupa batang kekar yang dimasukkan ke dalam penis untuk menimbulkan ereksi yang menetap. Alat lainnya berupa balon yang dimasukkan ke dalam penis dan ditiup sebelum penderita melakukan hubungan seksual.

Kamis, 01 Januari 2009

TIDAK PERLU MAHAL LAGI DALAM MENGOBATI

Di Klinik Lelaki ,Anda tidak perlu mengeluarkan biaya mahal dalam pengobatan . Cukup Rp.50.000,- untuk biaya pertama konsultasi dan treatment , selanjutnya biaya obat dari Rp.150.000 - untuk 10 x treatment . Buktikan ,jika anda tidak percaya !!!! Sudah lebih dari 1000 orang dari tahun 1993 telah merasakan manfaat dan keringanan biaya diklinik kami.

Faktor-Faktor Pendukung Proses Ereksi

Faktor-Faktor Pendukung Proses Ereksi

Organ-organ seks yang bekerja pada mekanisme terjadinya ereksi adalah organ utama untuk proses terjadinya ereksi. Bila organ-organ tersebut rusak, ereksi penis tidak akan terjadi. 

Untuk mendapatkan ereksi yang normal dibutuhkan berbagai faktor pendukung. Tanpa faktor pendukung yang normal dan sesuai, ereksi yang keras tidak akan tercapai. Faktor-faktor yang mendukung tercapainya ereksi seperti berikut:

1. Faktor psikogen,
2. Faktor kesehatan fisik, dan
3. Faktor situasional.

Ketiga faktor di atas menentukan kemampuan mencapai ereksi yang normal. Walaupun stimulasi seks tinggi atau banyak, tetapi bila kondisi jiwa tidak tenang dan kondisi fisik tidak normal maka ereksi yang keras sulit dicapai. 

Banyak orang jadi bingung karena ereksi tidak keras walaupun sudah bercumbu lama dan sangat gairah pada pasangan. Penyebabnya adalah karena faktor-faktor di atas tidak mendukung terjadinya proses ereksi yang keras.

Pada orang muda kondisi jiwa lebih berperan. Walaupun fisik lelah tapi bila hasrat besar, ereksi yang keras akan dicapai. Penyebabnya ialah karena badan masih kuat dan sehat. Kelelahan tidak jadi masalah asalkan gairah tinggi. Tetapi bila jiwa dalam keadaan goyang misalnya takut tertular penyakit, takut pasangan hamil atau kurang suka pada pasangan, mada proses ereksi akan menjadi susah.

Sebaliknya pada usia tua, keduanya sama penting yakni jiwa harus tenang dan suka kepada pasangan. Keadaan fisik harus normal dan segar. Jika fisik sedikit lelah proses ereksi tidak bisa keras. Kadang-kadang pasien tidak menyadari kondisi fisik yang lelah. Terutama orang yang sudah cukup berumur misalnya 60 tahunan dan biasa kerja keras atau suka kerja keras. Justru kalau kerja keras perasaannya senang lalu mencoba koitus tetapi ereksi tidak bisa keras. Timbul pertanyaan dalam pikiran, perasaannya tenang dan badan sehat, kenapa tidak bisa ereksi. 

Tidak sadar bahwa fisik lelah karena melakukan kerja keras. Ia lupa atau tidak menyadari kelelahannya sehingga ereksi tidak bisa keras. Akibatnya pikiran jadi bingung kenapa tidak bisa ereksi padahal semua kondisi tubuh normal. Baru seminggu sebelumnya melakukan koitus dengan ereksi yang normal. Bila pikiran bingung dan perasaan khawatir maka ereksi akan makin sulit dan akhirnya akan terjadi disfungsi ereksi. 

Tetapi bila perasaan tenang dan yakin akan normal lagi, maka proses ereksi akan kembali normal. Dalam keadaan demikianlah dokter perlu teliti memeriksa semua kondisi dan aktivitas pasien sehingga penyebab ketidakmampuan ereksi bisa ditetapkan dengan tepat.

Jadi, sebagian besar kemampuan ereksi ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu faktor psikogen dan faktor kesehatan fisik, sedangkan pengaruh faktor situasional lebih sedikit. Kadang-kadang ketiga faktor ini pun campur-baur sehingga agak sulit menentukan faktor mana yang lebih dominan. Untuk itulah dalam pemeriksaan, ketiga faktor ini harus diteliti dengan jelas.
 

Mekanisme Terjadinya Ereksi (Tumescensi)

Mekanisme Terjadinya Ereksi (Tumescensi) 

Meskipun ereksi penis tampaknya terjadi dengan cepat, hal itu merupakan proses yang rumit dan membutuhkan kerja sama banyak sistem di dalam tubuh. Proses itu mulai dan otak, sistem syaraf, pembuluh darah sampai hormon turut dilibatkan dalam fungsi tubuh yang spesifik ini.

Pada saat istirahat (tanpa aktivitas seksual), pembuluh-pembuluh darah arteri di daerah Corpora Cavernosa, serta otot-otot polos di trabekel yakni sekitar sinusoid akan mengalami kontraksi (penciutan) sehingga darah yang masuk ke penis sangat sedikit. Rongga-rongga sinusoid di Corpora Cavernosa hanya terisi sedikit darah sehingga penis dalam keadaan lembek..
 
Ketika tubuh menerima rangsangan seksual baik melalui penglihatan, perabaan, penciuman, fantasi (khayalan) dan sebagainya, maka penerima stimulasi seksual akan segera bereaksi dan mengirim pesan kepada sistem syaraf yang dilanjutkan ke hipotalamus kemudian turun ke bawah melalui wedulla spinalis atau sumsum tulang belakang. 

Selanjutnya melewati nucleus atau inti-inti syaraf otonom di S2-4 (vertebra sacralis) diteruskan ke jaringan-jaringan erektil di Corpora Cavernosa. Di dalam jaringan erectil ini, dihasilkan bermacam-macam neurotransmitter (penghantar impuls syaraf). 

Salah satu yang amat berperan untuk membuat penis ereksi ialah NO (nitrogen oksida). NO dihasilkan dari oksigen dan L-Arginin di bawah kontrol sintase nitrik oksida. Sesudah terbentuk, NO dilepaskan dari neuron dan endotel sinusoid di Corpora Cavernosa. NO menembus sel otot polos yang mengaktifkan enzim yang disebut guanilyl cyclase. Guanilyl cyclase selanjutnya mengubah guanosin triphosphat (GTP) menjadi siklik guanosin Monophosphat (cGMP). Melalui beberapa proses kimiawi, cGMP membuat otot-otot polos dalam Corpora Cavernosa di dalam trabekel-trabekel dan di dalam arteriol-arteriol mengalami relaksasi sehingga seluruh pembuluh darah di Corpora Cavernosa serta sinusoid akan mengalami pelebaran atau pembesaran.

Selanjutnya rongga-rongga (sinusoid) penuh dengan darah sehingga penis mulai membesar. Rongga-rongga yang terisi itu kemudian menekan pembuluh darah balik (vena) di dekatnya sehingga darah tidak bisa ke luar dari Corpora Cavernosa dan darah terperangkap di Corpora Cavernosa dan penis tambah besar sampai keras. Selama proses itu terjadi, impuls seksual terus timbul di dalam otak dan terjadi relaksasi otot-otot polos di dinding pembuluh darah dan trabekel-trabekel sehingga terjadi dilatasi (pelebaran) pembuluh darah serta pembesaran sinusoid maka penis akan terus mengeras.


Detumescensi (Menurunkan Ereksi)

Untuk menjaga supaya ereksi tidak terjadi terus-menerus, maka cGMP harus dikurangi sehingga tidak terjadi relaksasi otot-otot polos terus menerus. Di dalam sel otot polos di dalam Corpora Cavernosa ada mekanisme tersendiri, yakni adanya 5 yang mengubah cGMP menjadi 5 guanosine wonophospbat (SGMP), sehingga jumlah cGMP berkurang. 

Bila cGMP tinggal sedikit maka relaksasi otot polos akan hilang kemudian mengkerut (kontraksi) sehingga penis menjadi kecil atau kembali ke fase istirahat. Kemudian bila ada stimulasi seks, NO akan dibentuk lagi dan akhirnya cGMP akan meningkat dan otot polos akan mengalami relaksasi dan penis ereksi lagi. 

Selama tidak ada stimulasi seks, penis akan tetap istirahat. NO tidak diproduksi sehingga cGMP tidak terbentuk dan penis akan tetap lembek. Demikian mekanisme ereksi, istirahat, ereksi dan istirahat dari penis manusia. (NL Tobing)
 

PENGERTIAN DISFUNGSI EREKSI

PENGERTIAN DISFUNGSI EREKSI

Berbagai definisi disfungsi ereksi dikemukakan oleh berbagai ahli. Salah satu yang paling banyak dipakai ialah yang diajukan oleh World Health Organization (WHO). Menurut WHO disfungsi ereksi adalah keadaan di mana ereksi tidak bisa dicapai atau dipertahanlcan sampai koitus selesai selama 3 bulan. Definisi versi WHO itu tidak menjelaskan apakkah gangguan ereksi dialami oleh seseorang terus-menerus atau kadang-kadang. 

Dalam praktik klinis, definisi ini kurang tepat. Pasien mengeluh ereksi yang lemah dalam berbagai situasi. Ada pasien yang mengeluh ereksi tidak keras saat bercumbu dengan pacar dan tidak ada rencana melakukan koitus, dan yang lain mengeluh saat melakukan masturbasi. 

Keluhan yang terbanyak ialah ereksi tidak cukup keras saat koitus. Jadi, sebenarnya tidak hanya saat melakukan koitus. Berarti definisi yang paling tepat dalam kehidupan sehari-hari atau dalam praktik klinis ialah keadaan di mana penis tidak bisa mencapai ereksi yang cukup keras pada saat melakukan aktivitas seksual, sendiri atau bersama pasangan.

 
Secara normal ereksi akan terjadi pada kejadian atau aktivitas seksual seperti di bawah ini :

Saat melakukan kontak seksual, bercumbu dengan pasangan misalnya berciuman, berpelukan dan terutama bila penis dirangsang oleh pasangan seharusnya penis akan ereksi cukup keras dan cukup cepat,

Sesudah penis ereksi pada saat bercumbu, suami akan melakukan penetrasi ke vagina. Ereksi penis berlangsung terus sampai berhasil menembus vagina, dan 

Sesudah penetrasi, penis ditarik dan didorong di dalam vagina berulang-ulang. Selama itu, diharapkan penis akan tetap ereksi sampai ejakulasi. Sesudah ejakulasi, barulah ereksi menurun secara perlahan-lahan.

Bila penis sering gagal mencapai ereksi dalam ketiga tahap di atas dalam jangka waktu tertentu berarti telah terjadi disfungsi ereksi. Menut WHO, jika kegagalan terjadi selama 3 bulan barulah disebut disfungsi ereksi. Untuk kepentingan klinis, definisi ini kurang tepat karena terlalu lama yakni memerlukan 3 bulan penis tidak bisa ereksi baru termasuk disfungsi ereksi. 

 

Banyak pasangan yang normal melakukan hubungan seks 2 sampai 3 kali seminggu. Berarti dalam 1 bulan, biasanya melakukan koitus 8 sampai 12 kali dalam keadaan normal. Jadi, dalam 3 bulan sekitar 30 sampai 40 kali kegagalan ereksi barulah dikategorikan disfungsi ereksi. Keadaan ini terlalu lama. Pada umumnya, fungsi tubuh yang tidak normal selama 1 bulan, seharusnya dianggap telah terjadi suatu gangguan. 

 

Jadi definisi disfungsi ereksi yang terbaik adalah keadaan di mana ereksi tidak bisa dicapai atau dipertahankan pada saat melakukan aktivitas seksual sendiri atau bersama pasangan selama 1 bulan. Dengan demikian, di harapkan setiap orang yang mengalami kegagalan mendapatkan dan mempertahankan ereksi selama 1 bulan seharusnya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pertolongan.

 

Disfungsi Ereksi Berat


Disfungsi Ereksi Berat
Selain disfungsi ereksi ringan, terdapat pula jenis yang tegolong disfungsi ereksi menengah dan disfungsi ereksi berat. Berat ringannya disfungsi ereksi tergantung pada penilaian dari dokter atau terapis yang menangani pasien. 

Sebagian pasien merasa disfungsi ereksi yang diderita sangat berat, meski menurut ilmu patologi disfungsi ereksi masih ringan. Misalnya disfungsi ereksi yang dialami pengantin baru. Lebih dari 3 bulan tidak mampu melakukan koitus karena proses ereksi yang tidak normal. Sebagai pengantin baru suami sangat mengharapkan koitus pertama dengan ereksi yang sempurna sehingga vagina bisa ditembus. 

Bila ereksi tidak keras dan gagal beberapa kali, maka perasaannya sangat terpukul, dan istri merasa sangat kecewa. Oleh karena itu gangguan ereksi dirasakan termasuk berat. Sebenarnya bila gangguan ereksi baru berlangsung sejak permulaan perkawinan misalnya bulan tetapi sebelum pernikahan ereksi masih normal, maka keadaan ini termasuk dalam kondisi disfungsi ereksi yang sedang atau ringan. Lagi pula pada orang muda gangguan fisik kemungkinan jarang atau sangat ringan.

Sebagian besar kondisi disfungsi ereksi yang termasuk berat ialah bila telah berlangsung 6 bulan atau lebih pada keadaan-keadaan sebagai berikut:

Ereksi tidak bisa dicapai pada saat bercumbu sehingga penetrasi tidak bisa dilakukan. Kadang-kadang penetrasi bisa dipaksakan dengan harapan ereksi bisa terjadi di dalam vagina tetapi tetap gagal. Bila keadaan ini berlangsung terus dalam 6 bulan atau lebih maka disfungsi ereksi yang demikian sudah cukup berat.

Di samping itu ereksi pada waktu subuh atau pagi hari juga tidak ada lagi. Biasanya waktu pagi atau subuh pria terbangun karena ereksi yang keras atau karena keinginan untuk buang air kecil. Pada saat itu, biasanya ereksi cukup keras. Bila dalam waktu 6 bulan ereksi pada waktu pagi tidak terjadi berarti keadaan disfungsi ereksi cukup berat.

Bila koitus selalu gagal, dan dicoba diatasi dengan menonton blue film sendirian sambil melakukan masturbasi, ternyata ereksi tidak terjadi. Yang didapat hanya penis sedikit membesar tap tidak pernah ereksi. Bila hal ini berlangsung selama 6 bulan terus menerus berarti ereksi sudah cukup berat.

Di samping gejala dan kondisi di atas, sering penis terlihat makin mengecil atau berkerut. Pada saat mandi, penis dipegang dan digosok tetapi penis tetap kecil. Keadaan ini lebih memberatkan perasaan penderita.

Kondisi di atas menunjukkan disfungsi ereksi yang cukup berat terutama bila sudah berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Sebagian laki-laki akan membiarkan keadaan itu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Makin lama keadaan itu berlangsung berarti disfungsi ereksi makin berat.
 

Disfungsi ereksi lebih berat lagi bila ada penyakit penyerta yang kebetulan ada atau sebagai penyebab misalnya diabetes mellitus, hipertensi, kerusakan medulla spinalis (sumsum tulang punggung) dan lain-lain. 

 

Demikian juga konflik yang menimpa suami istri, terutama bila istri melakukan kontak seksual dengan pria lain. Keadaan seperti itu menyebabkan gangguan disfungsi ereksi lebih sulit disembuhkan sehingga masuk dalam klasifikasi berat.

Disfungsi Ereksi Penis Sedang Kondisi sedang (moderate) adalah kondisi antara ringan dan berat. Kondisi ini sangat bervariasi. Misalnya disfungsi e

Disfungsi Ereksi Penis Sedang

Kondisi sedang (moderate) adalah kondisi antara ringan dan berat. Kondisi ini sangat bervariasi. Misalnya disfungsi ereksi ringan ditambah dengan health behavior yang tidak sesuai untuk kesehatan seperti perokok berat, peminum alkohol atau pekerja keras (workaholic) yang sulit diubah. 

Kadang-kadang perilaku istri yang selalu menekan suami. Misalnya bila suami pulang agak terlambat, istri langsung marah atau curiga. Akibatnya suami jadi sering kesal. Walau keinginan antuk melakukan koitus dengan istri ada tetapi dengan sedikit rasa sesal ereksi sudah bisa menurun. Kadang-kadang libido menurun, keinginan seks hilang tetapi istri menuntut. Suami terpaksa mencoba tetapi karena libido kurang, ereksi lembek. 

Istri menjadi marah. Selanjutnya ereksi tidak bisa lagi. Keadaan seperti ini sering terjadi pada keadaan sifat suami istri yang tidak sesuai. Akibatnya ereksi akan terus terganggu sampai waktu yang lama dan akhirnya suami benar-benar menderita disfungsi ereksi.

Dengan cara mengisi questionaire di atas lalu menjumlahkan hasilnya maka dapat diambil kesimpulan tingkat berat-ringannya disfungsi ereksi sebagai berikut

 



 

Mungkin juga waktu tidur yang tidak sesuai misalnya istri membutuhkan waktu tidur yang cepat mulai pukul 9 malam, sedangkan suami selalu telat tidur karena menonton televisi, membaca koran, bermain komputer, menonton pertandingan bola di layar kaca. Suami masuk kamar tidur pukul 12 malam atau lebih lalu mendapatkan istri yang sudah tertidur nyenyak dan susah untuk dibangunkan. Perasaan suami jadi kesal. 

Sebaliknya istri sering menunggu suami masuk kamar tidur tetapi masih asyik nonton atau main internet. Walau istri mengajak atau memberi tanda supaya suami masuk ke kamar tidur tetapi suami tidak bergeming. Istri marah dalam hati tetapi biasanya tidak dikemukakan dengan terus terang. 

Akhirnya timbul pertengkaran yang berkepanjangan. Saat suami mengajak koitus, istri menolak karena kesal dan balas dendam. Keadaan seperti ini cukup sering menjadi penyebab disfungsi ereksi.

Demikian juga sebaliknya. Suami ingin koitus sekitar pukul 10 malam. suami lelah bekerja dan besok pagi harus bangun cepat. Suami memberi tanda supaya istri masuk kamar tidur untuk koitus. Tetapi istri masih asyik menonton. Keadaan seperti itu terjadi hampir tiap malam. 

Pada usia muda keadaan seperti itu tidak akan menyebabkan disfungsi ereksi. Tetapi pada usia lebih tua misalnya di atas 50 tahun, keadaan ini dapat mengganggu ereksi. Saat istri masuk kamar sekitar pukul 12 malam mereka mencoba melakukan koitus tetapi suami sudah mengantuk. Ereksi menjadi lemah sehingga istri marah. Suami juga marah karena tahu ereksinya lemah karena mengantuk dan tidak bergairah lagi. 

Suatu saat istri minta koitus tetapi suami masih kesal. Akhirnya ereksi akan lemah terus setiap melakukan koitus. Jadi, sebenarnya sebagian besar disfungsi ereksi itu pada mulanya ringan, tetapi sulit disembuhkan karena berbagai sifat-sifat atau kondisi yang menghalangi penyembuhan. Ketidak cocokan antara suami dan istri menyebabkan hubungan emosi mereka atau kesempatan untuk melakukan koitus menjadi terganggu. Yang paling sering terjadi ialah suami malu berobat dan membiarkan gangguan ereksi berlangsung lama.